Pembangunan Keraton Sumenep




Setelah selesai perang dengan Blambangan antara tahun 1764-1767 M yaitu pada tahun 1198 H. Panembahan  Somala mendirikan tempat tinggal di sebelah timur keraton  terletak di desa Pajagalan. Arsitek yang di tunjuk adalah seorang bangsa Cina bernama Lauw Piango, cucu dari Lauw Khun Thing. Lauw Khun Thing adalah salah satu diantara 6 orang Cina yang mula-mula datang dan menetap di Sumenep. Ia diperkirakan pelarian dari Semarang akibat adanya perang yang disebut “Huru-hara Tionghwa” 1740 M. Tempat tinggal ini merupakan tempat ketemenggungan atau kadipaten, dan selesai tahun 1200 H (1780 M).

Bangunan ini kemudian terkenal menjadi keraton Sumenep yang sampai sekarang masih utuh, megah dan terawat. Namun apabila dikaitkan dengan sistem pemerintahan Jawa saat itu maka istilah keraton tersebut menjadi kurang tepat, karena ia memiliki strata yang berada di bawah keraton di Jawa. Tetapi penggunaan istilah keraton dapat dimaklumi karena sejak dulu Sumenep merupakan daerah wilayah pesisir wetan yang jauh dari Mataram. Pusat pemerintahan disebut oleh orang kebanyakan sebagai “keraton”. Waktu itu seorang adipati atau seorang Adipati di Madura oleh rakyatnya disebut rato (Adipati).    

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar